Sunday, July 26, 2020

Pengukuran

Sebelumnya kalian telah mempelajari penyelidikan IPA. Kali ini kita akan belajar tentang pengukuran. Pengukuran termasuk proses penyelidikan yang mana? yaa... tepat sekali. Pengukuran termasuk dalam pengamatan (Observasi) karena melibatkan panca indra yaitu mata. Berikut posisi mata yang benar ketika melakukan pengukuran. 
Pernahkah kalian mengukur panjang meja? Apa yang kamu gunakan untuk mengukur panjang meja tersebut? yaa... kalian tentu menggunakan penggaris/mistar karena penggaris/mistar adalah alat ukur panjang. Namun ada juga yang menggunakan jengkal, jengkal juga merupakan alat ukur. Tahukah kalian apa perbedaan pengukuran menggunakan penggaris dengan jengkal? Apa sih yang dimaksud dengan pengukuran? Mari kita pelajari bersama.
Coba lihat gambar berikut:
Gambar 1
Apa yang dilakukan orang pada gambar 1? yaa... orang tersebut sedang mengukur panjang meja dengan cara membandingkan panjang meja dengan  penggaris sebagai satuan. Sehingga satuannya yaitu cm.

Gambar 2
Bagaimana dengan gambar 2 ? yaa.... seseorang sedang mengukur massa telur dengan cara membandingkan massa telur dengan timbangan/ neraca sebagai satuan. Sehingga satuannya adalah kg.
Kegiatan pada gambar 1 dan gambar 2 merupakan kegiatan mengukur. Jadi Pengukuran adalah membandingkan besaran dengan besaran lain yang sejenis sebagai satuan. 

Devi diminta mengukur panjang meja belajarnya menggunakan penggaris. Ternyata panjang meja belajar dewi 100 cm.

Berdasarkan pernyataan diatas dapat dianalisis sebagai berikut:

Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur.
Nilai adalah hasil pengukuran berupa angka.
Satuan adalah sesuatu yang digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran.
  • Besaran dan Bukan Besaran
Sekarang coba kalian kelompokan, manakah yang termasuk besaran dan bukan besaran?
Nah, mari kita bahas satu per satu :
Besaran : tinggi badan, massa dan kecepatan. Mengapa dikatakan besaran? tepat sekali, karena dapat diukur dengan alat ukur tertentu.
Bukan besaran : marah, kecewa, kasih sayang orang tua. Mengapa dikatakan bukan besaran? tepat sekali, karena tidak dapat diukur dengan alat ukur tertentu. 
  • Satuan Baku dan Satuan Tidak Baku
Pernahkah kalian melakukan pengukuran menggunakan jengkal seperi pada gambar 3? Jika belum pernah, coba ukur panjang meja di rumah kalian menggunakan jengkal, lalu mintalah ayah atau ibumu untuk melakukan hal yang sama. Bagaimana hasil pengukuran tersebut? yaaa.... hasilnya berbeda antara jengkal tanganmu dan jengkal tangan ayah atau ibumu karena ukurannya berbeda.  Oleh karena itu, jengkal merupakan satuan tidak baku.
Berbeda ketika kamu dan ayah atau ibumu sama-sama mengukur panjang meja menggunakan penggaris. Hasil kedua pengukuran sama karena penggaris memiliki skala yang tetap yaitu cm. Dengan demikian satuan cm adalah satuan baku karena siapapun yang mengukur hasilnya selalu tetap.
Gambar 3
Jadi satuan baku adalah satuan yang ditetapkan secara ilmiah yang menghasilkan hasil yang sama meskipun dilakukan pengukuran secara berulang-ulang. Sedangkan satuan tidak baku adalah satuan yang tidak secara ilmiah atau berdasarkan kebiasaan yang akan menghasilkan hasil pengukuran yang berbeda pada masing-masing orang. Dengan adanya satuan baku kita menjadi lebih mudah dalam melakukan pengukuran dengan hasil yang selalu tetap walaupun dilakukan berulang-ulang oleh orang yang berbeda.
Coba kalian cari contoh satuan baku dan satuan tidak baku yang lain !
  • Satuan Sistem Internasional (SI)
Jaman dahulu satuan yang di pakai tidak sama antar pengukur, sehingga diadakan konferensi CGPM (Conference Generale des Poids et Measures) yang menyepakati satuan yang berlaku secara internasional disebut Sistem Internasional (SI). Sebelum adanya sistem internasional juga ada satuan CGS (centimeter, gram, second). Kemudian diganti menjadi sistem MKS yang sekarang diberi nama Sistem Internasional (SI). Berikut konversinya :

Beberapa hasil pengukuran ada yang terlalu kecil sehingga perlu satuan awalan sebagai pengali sebagai berikut:
Di bangku SD kalian telah mempelajari konversi satuan. Masih ingatkah kalian cara mengubah/konversi dari satuan? Coba perhatikan gambar berikut:


Ketika kita ingin mengubah satuan dari tingkat atas ke satu tingkat di bawahnya maka kalian kalikan 10. Sebaliknya ketika ingin mengubah satuan dari tingkat bawah ke satu tingkat diatasnya maka kalian bagi 10. 
Contoh :
Jarak rumah Edo ke sekolah adalah 1 km. Berapa m jarak yang ditempuh Edo ke sekolah?
1 km = 1 x 1000 m (turun tiga tingkat)
         = 1000 m
Sebaliknya, 
1000 m = 1000 / 1000 km (naik tiga tingkat)
             = 1 km

Tebal buku paket IPA adalah 2 cm. Jika dikonversi ke meter. Berapa m tebal buku tersebut?
2 cm = 2 / 100 m (naik 2 tingkat)
         = 0,02 m

Lina berjalan dari rumah ke sekolah membutuhkan waktu 10 menit. Berapa detik waktu tempuh Lina?
10 menit = 10 x 60 detik (karena 1 menit = 60 detik)
               = 600 detik

 Untuk menguji pemahamanmu, kerjakan latihan soal berikut KLIK DISINI !